header-logo.png
  • Tanggal :27 November 2025

SIARAN PERS | Musofa, Badak Jawa Pertama yang Ditranslokasi, Tidak Dapat Diselamatkan Karena Penyakit Kronis Bawaan

SIARAN PERS

Nomor: SP.544/T.12/TU.4/KSA.03.01/B/11/2025

Tanggal 27 November 2025

 

Musofa, Badak Jawa Pertama yang Ditranslokasi, Tidak Dapat Diselamatkan Karena Penyakit Kronis Bawaan

 

Upaya pelestarian Badak Jawa melalui translokasi individu untuk penguatan populasi kembali dihadapkan pada tantangan alamiah. Seekor Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) bernama Musofa yang menjalani perawatan intensif di Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), dinyatakan tidak dapat diselamatkan akibat kondisi penyakit kronis bawaan yang sudah lama diderita.

Kepala Balai TNUK, Ardi Andono menyampaikan bahwa proses translokasi Musofa telah melalui perencanaan matang, melibatkan para ahli konservasi satwa liar dari dalam dan luar negeri, dokter hewan, Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta berbagai mitra konservasi. Translokasi ini merupakan sesuatu kebutuhan konservasi jangka panjang bagi spesies ini mengingat kondisi DNA yang sudah tidak baik lagi, sehingga perlu upaya breeding sistematis, termasuk pendekatan Assisted Reproductive Technology (ART) dan biobank bahkan untuk gen editing. Sebagaimana diketahui berdasarkan penelitian IPB University bahwa populasi Badak Jawa, DNA-nya hanya terdiri dari haplotype 1 dan haplotype 2, untuk haplotype 1 telah mengalami inbreeding 58,5 % sedangkan haplotype 2 adalah 6,5%.

“Seluruh prosedur dilaksanakan sesuai standar konservasi internasional, dengan simulasi, penilaian etik, serta kesiapan logistik dan pengamanan. Musofa dipindahkan tanpa luka atau cedera, namun penyakit kronis yang lama diderita menjadi tantangan medis yang tidak dapat diatasi,” jelasnya.

Translokasi ini, diungkapkan Ardi, merupakan tonggak penting dalam konservasi satwa liar Indonesia karena Musofa adalah Badak Jawa pertama yang ditranslokasi, bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan populasi di alam, memperkuat keanekaragaman genetik, dan mengelola habitat secara terukur dan aman.

Lebih lanjut, Ardi menyampaikan kronologis peristiwa tersebut dimulai saat Musofa berhasil masuk pit trap pada 3 November 2025. Kemudian, proses pemindahan dilakukan setelah mempertimbangkan faktor cuaca ekstrem dan keselamatan satwa. Musofa tiba di JRSCA pada 5 November 2025 dengan kondisi stabil dan menunjukkan respons adaptasi yang baik pada fase awal. Tim dokter hewan memberikan observasi ketat dan penanganan kesehatan sejak hari pertama.

Namun, pada 7 November 2025, Musofa mengalami penurunan kondisi klinis. Tim medis pun segera memberikan penanganan darurat sesuai standar penyelamatan satwa liar. Sayangnya pada sore di hari yang sama, Musofa dinyatakan tidak dapat diselamatkan.

Nekropsi dilakukan oleh tim patologi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University untuk memastikan penyebab kematian Musofa. Pemeriksaan menunjukkan adanya penyakit kronis yang sudah berlangsung lama pada lambung, usus, dan otak, infeksi parasit dalam jumlah signifikan, serta tanda degenerasi jaringan. Ditemukan pula luka lama akibat perkelahian di alam, yang menjadi faktor tambahan, namun bukan penyebab utama.

Temuan ini memberikan gambaran penting bagi peningkatan standar pengelolaan kesehatan Badak Jawa di habitat alaminya. Balai TNUK bersama IPB University, akademisi lainnya, dan mitra konservasi akan menyiapkan langkah lanjutan berupa analisis komprehensif untuk penguatan deteksi dini penyakit, pengelolaan habitat, dan pemantauan kesehatan populasi.

Kepergian Musofa merupakan kepedihan bagi kami dan tim di lapangan, namun juga menjadi momentum refleksi atas kompleksitas konservasi spesies langka. Semangat, dedikasi, dan ilmu pengetahuan yang telah dicurahkan dalam operasi ini akan terus menjadi fondasi bagi upaya perlindungan Badak Jawa guna memastikan keberlangsungan spesies kebanggaan Indonesia bagi generasi mendatang.

 

Untuk informasi lebih lanjut:

Balai Taman Nasional Ujung Kulon

Jl. Perintis Kemerdekaan No. 51, Labuan, Pandeglang, Banten 42264

Telepon : (0253) 804651

Email     : btn.ujungkulon@kehutanan.go.id


mus1.png

mus2.png

mus3.png

mustambahan.png


mus4.png

mus5.png

mus6.png

mus7.png

mus8.png

mus9.png

mustam.png

mus10.png

mus11.png

mus12.png

mus13.png

mus14.png

mus15.png

mus16.png

mus17.png

mus18.png

mus19.png

mus ipb1.png

mus ipb2.png

mus ipb3.png

Laporan Nekropsi Badak Jawa MUSOFA-BTNUK (1)-1.jpg

Laporan Nekropsi Badak Jawa MUSOFA-BTNUK (1)-2.jpg

Laporan Nekropsi Badak Jawa MUSOFA-BTNUK (1)-3.jpg

Laporan Nekropsi Badak Jawa MUSOFA-BTNUK (1)-4.jpg

Laporan Nekropsi Badak Jawa MUSOFA-BTNUK (1)-5.jpg

Laporan Nekropsi Badak Jawa MUSOFA-BTNUK (1)-6.jpg

Copyright© 2025 Balai Taman Nasional Ujung Kulon. All right reserved.